Ambon — Walikota Ambon Bodewin Wattimena menyambut baik pelaksanaan kegiatan Program Inovasi Fase 3,hal ini merupakan sebuah inisiatif strategis yang bertujuan mendorong kemajuan kualitas literasi dan numerasi,

Hal ini ditegaskan dalam rapat bersama Komite Pengarah Program Inovasi yang bertempat  Ballroom Swis bell hotel, Selasa (22/04/2025).

Di hadiri Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Sadali Le, perwakilan Kementerian Pendidikan, perwakilan Kedutaan Besar Australia (secara virtual), serta para kepala daerah dan pimpinan OPD se-Maluku.

“Program ini sangat penting bagi kami di Ambon. Kami ingin pendidikan yang tidak hanya merata, tapi juga berkualitas,” ujar Wattimena dalam sambutannya yang disambut antusias peserta rapat.

Walikota juga menyampaikan capaian penting Kota Ambon dalam bidang pendidikan. Indeks SPM Pendidikan telah mencapai 75,1 pada tahun 2025. Untuk literasi, capaian SD/MI adalah 74,68 persen dan SMP/sederajat 75,29 persen. Sedangkan untuk numerasi, SD/MI berada di angka 68,9 persen dan SMP/sederajat mencapai 80,4 persen. Capaian ini dianggap sebagai buah dari sinergi yang telah terbangun dan upaya berkelanjutan yang dilakukan berbagai pihak.

Namun, ia menegaskan bahwa perjuangan belum usai. “Masih banyak PR yang harus kita selesaikan. Inilah pentingnya keberlanjutan dan inovasi dalam pendidikan,” tegasnya.

Dari 210 SD dan MI di Ambon, 125 telah masuk kategori literasi baik, sementara 8 sekolah masih berada di kategori kurang. Hal ini menjadi pemacu semangat untuk terus memperbaiki mutu pendidikan. Walikota juga menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi guru, pembaruan metode pembelajaran, serta pemanfaatan teknologi digital dalam proses belajar-mengajar.

Menunjukkan keseriusan, Walikota menyatakan kesiapan Pemkot Ambon untuk mengalokasikan dukungan anggaran melalui APBD guna memperkuat program inovasi ini.

“Ambon Manise yang inklusif, toleran, dan berkelanjutan hanya bisa terwujud dengan pondasi pendidikan yang kuat. Kami tidak akan berhenti di administratif, tapi ingin melihat dampak nyata di lapangan,” pungkas Wattimena

Di kesempatan yang sama Thaher Hanubun selaku Bupati Maluku Tenggara pada awak media  menyampaikan kami sangat mengapresiasi  dan beri dukungan penuhnya terhadap peningkatan mutu pendidikan yang ada di Provinsi Maluku.

Hanubun juga menekankan bahwa peningkatan kualitas pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan untuk saling menyalahkan. Ia menyambut baik program ini sebagai tantangan baru yang harus dijalani dengan semangat kolaborasi.

Saya juga mau katakan bahwa kita jangan saling menyalahkan. Ini bukan tentang siapa salah, tapi bagaimana kita menjadikan mutu pendidikan sebagai tanggung jawab bersama. Program ini sudah dimulai, mari kita dukung penuh. Kita ucapkan selamat kepada untuk kabupaten yang sudah lebih dulu, dan dorong yang lain untuk segara menyusul ,”Terangnya

lanjutnya bahwa pendidikan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi soal pembentukan karakter. Ia mengingatkan bahwa membangun SDM harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan jangka panjang.

kita boleh bangun prasarana seperti air bersih,listrik maupun jalan tapi kalau karakter dan rohani masyarakat tidak dibentuk, itu akan sulit.

Jadi Jasmani dan rohani harus berjalan seimbang. Pendidikan adalah kunci utama, Imbuhnya Saya juga mau menambahkan sering realita yang kita lihat di mana lulusan dari provinsi Maluku terkadang masih membutuhkan waktu beradaptasi saat melanjutkan studi di kota besar(Jawa)

Tapi kami selalu beroptimis, ke depan SDM dari Maluku akan semakin maju dan siap bersaing secara nasional.

Selanjutnya saya juga mau menyampaikan pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran pendidikan. Menurutnya, anggaran boleh terbatas, tapi pelaksanaannya harus maksimal dan tepat sasaran.

” jangan sampai program yang sudah bagus jadi tidak menarik karena defisiensi atau salah arah. Pemerintah harus hadir untuk rakyat, dan bekerja benar – benar demi rakyat, bukan sekedar atas nama rakyat, inovasi dan kolaborasi harus terus ditingkatkan, tidak hanya untuk Maluku Tenggara, tapi untuk seluruh 11 kabupaten di Provinsi Maluku.,”Tutupnya

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *