Ambon, 8 September 2025 – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi
Maluku terus memperkuat upaya peningkatan literasi keuangan masyarakat
sesuai amanat Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021–2025.
Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui sinergi dengan Gereja Protestan
Maluku (GPM) dalam penyelenggaraan Training of Trainers (ToT) Penggerak Duta
Literasi Keuangan bagi Pendeta.
Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian HUT ke-90 GPM ini berlangsung
tatap muka di Ballroom Lantai 5 Kantor OJK Maluku dan diikuti sekitar 70 pendeta
dari berbagai klasis di Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease. Para peserta dibekali
pemahaman mengenai pengelolaan keuangan sederhana serta cara melindungi
jemaat dari praktik keuangan tanpa izin dan penawaran investasi ilegal.
Kepala OJK Provinsi Maluku, Andi Muhammad Yusuf, menegaskan pentingnya
peran pemuka agama Kristen dalam mendukung edukasi keuangan masyarakat.
“Pendeta berperan strategis membimbing jemaat agar bijak mengelola keuangan
dan terhindar dari aktivitas keuangan yang merugikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Andi mengajak para pendeta untuk bergabung dalam program OJK
Penggerak Duta Literasi Keuangan Indonesia (OJK PEDULI) serta menyampaikan
informasi tentang Indonesia Anti-Scam Center (IASC), pusat layanan terpadu yang
dibentuk OJK bersama Satgas PASTI untuk menerima laporan dan mempercepat
penanganan penipuan di sektor jasa keuangan. Ia menegaskan, jemaat diharapkan
segera melapor ke IASC melalui portal iasc.ojk.go.id atau layanan konsumen OJK
157 bila menemukan atau menjadi korban penipuan.
Dalam kesempatan tersebut, Andi juga mengingatkan pentingnya prinsip “2L”
(Legal dan Logis) sebagai panduan aman berinvestasi, yakni memastikan produk
keuangan memiliki izin resmi OJK (legal) dan menawarkan imbal hasil yang wajar
(logis). Dengan prinsip ini, jemaat diharapkan lebih bijak dan terlindungi dari
investasi ilegal.
Sinergi ini sejalan dengan pencapaian nasional. Survei OJK menunjukkan bahwa
tingkat literasi keuangan Indonesia mencapai 66,46% pada 2025, meningkat
dibandingkan 65,43% pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini mencerminkan
komitmen OJK dalam memperluas pemahaman keuangan masyarakat, termasuk
melalui jalur komunitas keagamaan.
Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, menyampaikan apresiasi
atas kerja sama ini. “Kolaborasi OJK Maluku dan Sinode GPM sangat bermanfaat
bagi jemaat untuk memahami pengelolaan keuangan sekaligus mencegah
keterlibatan dalam aktivitas keuangan ilegal. Kami berharap kegiatan ini terus
berlanjut secara konsisten,” katanya.
Kegiatan ToT menghadirkan narasumber dari OJK, Sinode GPM, serta Pelaku
Usaha Jasa Keuangan (PUJK). Materi disampaikan dengan pendekatan praktis,
mulai dari pengelolaan keuangan keluarga, mengenali ciri penawaran investasi
ilegal, hingga perlindungan konsumen sektor jasa keuangan.
Melalui kegiatan ini, OJK Maluku dan GPM berharap para pendeta dapat menjadi
penggerak literasi keuangan di jemaat masing-masing, sehingga masyarakat
Maluku semakin cerdas finansial, waspada, dan mandiri secara ekonomi