Polresta Ambon — Upaya membangun rekonsiliasi dan memperkuat perdamaian di tengah konflik antar kelompok pemuda di wilayah Farmasi Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, dilakukan lewat pendekatan spiritual. Jumat malam (4/7), ratusan jemaat dari Gereja Protestan Maluku (GPM) Rehobot dan GPM Sumber Kasih menggelar kegiatan doa pergumulan bersama, di titik-titik lokasi yang sebelumnya menjadi titik konflik.

Kegiatan doa bersama ini terselenggara atas kerja sama erat antara pihak gereja dan Polsek Nusaniwe, serta mendapat dukungan penuh dari aparat keamanan TNI-Polri. Doa pergumulan digelar secara serentak di tujuh lokasi strategis, antara lain Lorong II Tugudolan, depan Toko Empy, pertigaan pangkalan ojek Farmasi, hingga Kompleks Farmasi Atas dan depan Kantor Lurah Kudamati.

Kapolsek Nusaniwe, AKP Johan Anakotta, bersama Ketua Majelis Jemaat GPM Rehobot, Pdt. B. Tuhumena, M.Th., dan Ketua Majelis Jemaat GPM Sumber Kasih, Pdt. G. M. Masrikat, S.Th., hadir langsung memantau dan mendampingi jalannya kegiatan.

Tercatat, lebih dari 300 orang dari kedua jemaat hadir dalam aksi damai ini, termasuk para majelis jemaat dan anggota Angkatan Muda GPM (AMGPM). Sebelum melaksanakan doa di lokasi konflik, kedua jemaat terlebih dahulu melangsungkan ibadah pergumulan secara terpisah di masing-masing gedung gereja.

Setelah itu, mereka bersama-sama berjalan kaki menuju lokasi pertikaian, sebagai simbol penyatuan langkah dan tekad bersama untuk perdamaian. Di tiap lokasi, doa dilakukan serentak dan disaksikan oleh warga setempat. Usai pelaksanaan doa, jemaat dari kedua gereja saling berjabat tangan dengan masyarakat sebagai lambang kerukunan.

Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 22.00 WIT tersebut berjalan dengan aman dan tertib, di bawah pengamanan gabungan dari 33 personel Polri dan TNI, termasuk 20 personel dari Polsek Nusaniwe, 3 personel Intelkam Polresta Ambon, dan 10 personel Koramil Nusaniwe.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *