BPJS Kesehatan terus memperkuat literasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di kalangan akademisi. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menekankan pentingnya transformasi pola pikir masyarakat dalam menjaga kesehatan, seiring meningkatnya penyakit tidak menular akibat gaya hidup yang kurang sehat.
Dalam Kick Off Pekan Sehat Mahasiswa Universitas Hasanuddin, Ghufron menyampaikan bahwa BPJS Kesehatan tak hanya fokus pada pembiayaan pengobatan, tetapi juga pada pencegahan melalui pendekatan promotif dan preventif. “Investasi terbaik untuk masa depan bangsa adalah memastikan generasi mudanya tumbuh sehat,” ujarnya.
Hingga kini, lebih dari 279,6 juta jiwa atau 98,13% penduduk Indonesia telah terdaftar dalam program JKN. Tantangan ke depan adalah menjaga kualitas layanan kesehatan tetap prima di tengah cakupan peserta yang sangat luas.
Ghufron juga mendorong pemanfaatan fitur Skrining Riwayat Kesehatan di aplikasi Mobile JKN, serta memperkuat kerja sama dengan 14 universitas untuk pengembangan kurikulum JKN di fakultas kedokteran. “Kami ingin civitas academica menjadi agen perubahan untuk sustainabilitas program ini,” tambahnya.
Rektor Universitas Hasanuddin, Jamaluddin Jompa, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan komitmen Unhas dalam menciptakan civitas academica yang sehat dan mendukung layanan rumah sakit yang berkualitas. “Dengan sinergi yang kuat, kita bisa mendukung cita-cita pemerintah menciptakan generasi emas,” tegasnya.
Kolaborasi BPJS Kesehatan dengan dunia akademik diharapkan memperluas kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan memahami peran strategis jaminan kesehatan nasional